Sistim pendidikan dalam keilmuan
taklim
secara bahasa berarti pengajaran (masdar dari
‘alama-yu’alimu-ta’liman), secara istilah berarti pengajaran yang bersifat
pemberian atau penyampian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan. Menurut
Abdul Fattah Jalal, ta’lim merupakan proses pemberian pengatahuan, pemahaman,
pengertian, tanggung jawab, sehingga diri manusia itu menjadi suci atau bersih
dari segala kotoran sehingga siap menerima hikmah dan mampu mempelajari hal-hal
yang bermanfaat bagi dirinya ( ketrampilan). Mengacu pada definisi ini, ta’lim,
berarti adalah usaha terus menerus manusia sejak lahir hingga mati untuk menuju
dari posisi ‘tidak tahu’ ke posisi ‘tahu’ seperti yang digambarkan dalam surat
An Nahl ayat 78, “dan Allah mengeluarkan dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan
hati agar kamu bersyukur”.
At-Ta’lim
dalam al-qur’an menggunkan bentuk fi’il (kata kerja) dan isim (kata benda),
dalam fi’il madliy disebutkan sebanyak 25 ayat dari 15 surat, Fi’il mudlari 16
kali dalam 8 surat.
Kata-kata
at-Ta’lim dalam bentuk fi’l madliy (kata kerja lampau) adalah ‘allama ( )
dengan berbagai variasinya, antara lain:
1. QS.
Al-Baqarah : 31
Al-Maraghi
menjelaskan kata ‘allama dengan alhamahu (memberi Ilham), maksudnya Allah
memberi Ilham kepada Nabi Adam a.s. untuk mengetahui jenis-jenis yang telah
diciptakan beserta zat, sifat, dan nama-namanya.
2. Q.S.
Ar-Rahman : 1-4
Kata
Allama’ mengandung arti memberitahukan, menjelaskan, memberi pemahaman.
3. QS.
Al-‘Alaq : 4-5
Ash-Shawi, Al-Maraghi, dan Al-Juzi menafsirkan
makna ‘allama, dengan makna memberitahukan atau menyampaikan ilmu menulis
dengan kalam, menjadikan kalam sebagai alat untuk saling memahami di antara
manusia. selengkapnya dapat di download